1. Teknologi VR(Virtual Reality) Dalam Bidang Kedokteran Dunia
Dunia medis sudah memanfaatkan VR sejak tahun 1990-an berupa
alat simulasi laparoskopi dan endoskopi. Sebuah penelitian di tahun 2015 yang
dilakukan Rotberg dkk. tentang penggunaan VR dalam pendidikan dokter spesialis
bedah saraf menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan motorik peserta
didik yang lebih baik.
Di bidang psikiatri, VR digunakan sebagai media psikoterapi
prajurit-prajurit yang mengalami Post Trauma Stress Disorder (PTSD) setelah
kembali dari medan perang. Selain itu, VR juga dapat digunakan sebagai terapi
pengalih rasa sakit (pain distractor) pada pasien luka bakar yang sedang
menjalani perawatan luka. Beberapa universitas di luar negeri juga telah
menggunakan VR sebagai media belajar etika dan kemampuan komunikasi dengan
pasien virtual dalam pendidikan kedokteran.
Dengan adanya perangkat ini dokter akan mampu untuk
mendeskripsikan bagian anatomi tubuh (simulasi anatomi tubuh manusia). Dari
sini organ-organ dalam tubuh akan mampu terlihat lebih nyata.
Dengan diketahuinya kondisi organ-organ tubuh dalam dengan
lebih jelas maka para dokter dan ahli bedah pun akan mampu memutuskan dengan
lebih tepat keputusan untuk melakukan pembedahan atau tidak. Selain manfaat
tadi, VR juga bisa bermanfaat bagi dokter untuk melihat perkembangan sebuah
penyakit, mendiagnosa sebuah penyakit dan teknik perawatan pasien yang lebih
tepat.
2. Pemanfaatan Drone Untuk Dunia Pertanian
Drone atau pesawat tanpa awak mulai diaplikasikan untuk
dunia pertanian. Di luar negeri, drone digunakan terutama untuk pertanian
dengan lahan skala luas. Seperti lahan gandum, jagung dan perkebunan anggur.
Keterbatasan mata manusia untuk mengawasi hamparan luas,
dapat diatasi dengan menggunakan drone berkamera yang dapat menangkap citra
dari atas dan memberikan informasi penting mengenai kondisi tanaman dan
lingkungan disekitarnya.
Drone berkamera dapat memantau areal pertanian dalam skala
luas dengan lebih akurat dan lebih jelas dibandingkan foto citra satelit.
Keakuratan citra bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan tingkat kecanggihan
alat. Semakin canggih kamera memungkinkan citra atau gambar yang didapat bisa
lebih akurat dan jernih.
Apa saja yang bisa dilakukan drone untuk pertanian yang
sudah digunakan di luar negeri?
1. Pemantauan kesehatan tanaman.
Dengan menggunakan NDVI (Normalized Difference vegetatif
Index), hasil pencitraan dari drone dapat menilai apakah target yang diamati
mengandung vegetasi hijau hidup atau tidak. Tanaman yang sakit akan terlihat
menunjukkan suatu warna yang berbeda dibandingkan tanaman normal. Sehingga
titik penyebaran penyakit bisa terdeteksi dan segera dilakukan pencegahan
secepatnya.
2. Pangawasan pengairan.
Pengairan atau irigasi merupakan faktor utama dalam
pertumbuhan tanaman. Dengan pencitraan melalui drone, laju pengairan bisa
terkontrol dan wilayah yang kekurangan air bisa terdeteksi lebih cepat.
3. Identifikasi gulma.
Sama halnya dengan pemantauan kesehatan tanaman, NDVI dapat
digunakan untuk identifikasi gulma. Sehingga dengan pencitraan dari drone,
perkembangan gulma bisa terdeteksi lebih akurat.
4. Identifikasi kesuburan tanah.
Drone dapat digunakan untuk mengambil citra permukaan tanah
sekaligus menganalisis kondisi kandungan tanah. Jika dalam satu hamparan
terdeteksi mengandung unsur hara tidak merata, maka dosis pemberian pupuk bisa
diberikan sesuai dengan kondisi tanah. Artinya dalam satu blok bisa diberikan
lebih banyak pupuk dibandingkan blok lainnya jika terdeteksi kurang hara.
5. Aplikasi penyemprotan nutrisi atau pestisida.
Berbeda dengan fungsi pencitraan, fungsi aplikasi
penyemprotan bisa digunakan untuk mengganti tenaga penyemprotan secara manual.
Dengan drone penyemprotan bisa lebih cepat, hemat air dan merata.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar