2 Peristiwa Besar Yang Mengakibatkan Dampak Negatif Bagi Teknologi

1. Penyadapan Australia Terhadap Indonesia  


Penyadapan adalah kegiatan pengambilan informasi dari pihak lain tanpa diketahui dari pihak yang diambil informasinya. Di era modern ini penyadapan sudah dilakukan dengan berbagai alat canggih. Hal tersebut adalah pengaruh dari globalisasi yang terjadi sekarang ini.

Hubungan bilateral Indonesia dan Australia terganggu akibat kasus penyadapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh badan intelijen Australia. Pemerintah Australia telah sekali lagi menolak untuk meminta maaf atas kasus tersebut. Pemerintah Indonesia kemarin (20/11) mengumumkan keputusan untuk menurunkan level hubungan diplomatik dengan Australia terkait skandal tersebut. Aksi yang diambil Indonesia termasuk menghentikan kerja sama di bidang latihan militer dan penampungan pengungsi. Sebelumnya Indonesia telah memanggil Duta Besar RI di Australia untuk kembali ke tanah air pada Senin lalu. Hubungan kedua negara kini anjlok hingga ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.


Pemerintah Indonesia pada awal bulan ini pernah meminta Australia memberikan penjelasan mengenai penyadapan telepon, namun Australia gagal memberikan jawaban yang memuaskan. Perdana Menteri Australia Tony Abbott Selasa lalu (19/11) mengatakan tidak akan menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia sebab segala hal yang dilakukan Australia adalah demi kepentingan negara.

Sikap keras Australia tersebut mengundang amarah Indonesia. SBY menyatakan penyesalan atas sikap Tony Abbott, dan menyebutkan hal ini dapat merusak hubungan kemitraan strategis kedua negara, sehingga Indonesia akan mempertimbangkan kembali kerja sama kedua negara. The Jakarta Post dalam kolom editorialnya menuduh Australia tidak mempercayai negara tetangga. Kasus ini akan mengakibatkan memburuknya hubungan persahabatan kedua negara. Perbaikan hubungan bilateral akan tergantung pada sikap Australia.

Indonesia sejak lama dipandang sebagai mitra strategis penting bagi Australia. Sementara, Australia menyediakan bantuan ekonomi, teknologi dan kemanusiaan kepada Indonesia. Pada tahun 2012-2013, Australia menyediakan bantuan fiskal sebesar US$ 608 juta, atau meningkat 20 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya kepada Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara telah meningkatkan kerja sama di bidang politik, militer, ekonomi, keamanan dan maritim.

Sejak Tony Abott menjabat Perdana Menteri Australia, hubungan Australia dengan Indonesia terus terganggu terkait masalah penampungan pengungsi. Indonesia menyatakan akan menghentikan kerja sama dengan Australia dalam urusan pengungsi sejak terungkapnya skandal penyadapan telepon. Keputusan Indonesia itu merupakan pukulan berat terhadap Australia yang berkeinginan mengurangi jumlah pengungsi ke Australia melalui kerja sama dengan Indonesia.

Media Australia berpendapat bahwa kasus penyadapan telepon menyangkut keamanan dan kepentingan kedua negara. Jika masalah itu gagal ditangani secara bijaksana, maka pasti akan mengakibatkan krisis kepercayaan antara pemimpin kedua negara. Media Australia berpendapat bahwa kerja sama ekonomi antara kedua negara tidak akan terputus hanya karena skandal tersebut. Perusahaan kedua negara menargetkan imbalan maksimal ekonomi. Oleh karena itu investasi dan kerja sama antara perusahaan negara Indonesia-Australia tidak akan terhenti.



2. Pesawat Tanpa Awak yang Diduga Milik AS Lancarkan Serangan di Pakistan

Sebuah pesawat tanpa awak yang diduga merupakan milik Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan di Pakistan. Serangan yang disebut menargetkan sebuah wilayah persembunyian jaringan militan Haqqani i di sepanjang perbatasan pegunungan Pakistan dengan Afghanistan justru menewaskan 4 Orang.

Jika pesawat tersebut telah dikonfirmasi kebenarannya makan serangan ini merupakan serangan keempat yang dilakukan Negeri Paman Sam di Pakistan sejak Januari. Dua pejabat intelijen Pakistan dan seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan, pesawat tanpa awak itu telah menjatuhkan 2 rudal ke kompleks perumahan militan yang dipimpin komandan senior, Abdur Rasheed Haqqani.

"Kami mendapatkannya dari informan kami bahwa ini adalah serangan dari pesawat tanpa awak milik AS yang menargetkan Haqqanis," ujar seorang pejabat lokal sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (1/12/2017).


Serangan tersebut terungkap setelah para penduduk desa melaporkan adanya suara ledakan di wilayah Upper Kurram kepada pihak berwenang. Sayangnya tidak jelas apakah korban tewas merupakan anggota militer termasuk sang komandan Abdur Rasheed Haqqani atau merupakan warga sipil.

Penyerangan yang dilakukan AS di Pakistan merupakan bagian dari strategi baru Presiden Donald Trump dalam perang di Afghanistan. Jaringan militan Haqqani diketahui memiliki basis persembunyian di wlayah Pakistan. Negeri Paman Sam itu telah mendorong Islamabad untuk bertindak melawan militan jaringan Haqqani yang kerap melancarkan serangan terhadap pasukan NATO yang dipimpin AS di Afghanistan.

Otoritas Islamabad sendiri telah membantah klaim AS tersebut dan menyalahkan Afghanistan yang telah membuat kelompok militan masuk ke negaranya. Pakistan telah menghadapi militansi Islam yang mematikan selama lebih dari satu dekade.









Rizki Ramadhan

Terima Kasih telah mengunjungi blog saya, semoga bermanfaat Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar